Sunday, December 20, 2009

Heksadesimal

Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut:



Konversi dari heksadesimal ke desimal

Untuk mengkonversinya ke dalam bilangan desimal, dapat menggunakan formula berikut:

Dari bilangan heksadesimal (H) yang merupakan untai digit
hnhn − 1...h2h1h0, jika dikonversikan menjadi bilangan desimal (D), maka:



Sebagai contoh, bilangan heksa 10E yang akan dikonversi ke dalam bilangan desimal:

Digit-digit 10E dapat dipisahkan dan mengganti bilangan A sampai F (jika terdapat) menjadi bilangan desimal padanannya. Pada contoh ini, 10E diubah menjadi barisan: 1,0,14 (E = 14 dalam basis 10)

Mengalikan dari tiap digit terhadap nilai tempatnya.



= 256 + 0 + 14

= 270

Dengan demikian, bilangan 10E heksadesimal sama dengan bilangan desimal 270.

Konversi dari desimal ke heksadesimal

Sedangkan untuk mengkonversi sistem desimal ke heksadesimal caranya sebagai berikut (kita gunakan contoh sebelumnya, yaitu angka desimal 270):

270 dibagi 16 hasil: 16 sisa 14 ( = E )

16 dibagi 16 hasil: 1 sisa 0 ( = 0 )

1 dibagi 16 hasil: 0 sisa 1 ( = 1 )

Dari perhitungan di atas, nilai sisa yang diperoleh (jika ditulis dari bawah ke atas) akan menghasilkan : 10E yang merupakan hasil konversi dari bilangan desimal ke heksadesimal itu.

Hexadesimal ini sangatlah penting karena bilangan ini dipakai untuk mempermudah penulisan dari bilangan biner sehingga akan menghemat jumlah blok memory yang dipakai. Contohnya adalah untuk mempermudah penulisankode ASCII yang mewakili karakter dan huruf. Karakter dan huruf akan di rubah ke dalam hexadesimal lalu dikonversi ke biner sehingga dapat dimengerti oleh mesin.

2 comments:

Post a Comment